PEKANBARU, Riauintegritas.com – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bengkalis Andris Wasono mewakili Bupati Bengkalis Kasmarni mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengembangan dan pembinaan Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) Rabu, 15 Mei 2024.
Diselenggarakan di Prime Park Hotel Pekanbaru, kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bengkalis Agus Sofyan.
Diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Rakor dibuka Pj Gubernur Riau diwakili Kepala Kesbangpol Riau Jenri Salmon Ginting.
Dalam sambutannya Jenri Salmon Ginting menegaskan bahwa semua pemangku kepentingan dituntut untuk bersinergi dalam program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Kebijakan dan strategi dalam kabupaten/kota tanggap narkoba merupakan upaya pengayaan organisasi kabupaten/kota berdaya saing.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam program pemberantasan narkoba di Provinsi Riau,” pungkasnya.
Sementara Kepala BNN Riau Brigjen Pol. Robinson D.P. Siregar menyebutkan Rakor tersebut merupakan media komunikasi bagi BNN Provinsi Riau untuk berkoordinasi, bersinergi dan bekerjasama dengan unsur pimpinan daerah untuk pelaksanaan kebijakaan daerah.
Juga untuk memetakan permasalahan narkoba di kabupten/kota berdasarkan 5 variabel yang terdiri dari ketahanan keluarga, masyarakat, kelembagaan, wilayah dan hukum.
“Saya ingin mengingatkan permasalahan narkoba bukan tanggung jawab BNN saja, namun semua pihak, semua elemen untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba”, pintanya.
Ditengah-tengah acara, Asisten 1 Bengkalis Andris Wasono menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus berkomitmen dan serius dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Kita sangat mendukung kegiatan pemberantasan peredaran gelap narkoba khususnya di wilayah Kabupaten Bengkalis, kita menyadari Bengkalis berada pada angka yang tinggi dalam pengguna narkobanya,” ungkapnya.
Wilayah Kabupaten Bengkalis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, sangat rentan dengan peredaran gelap narkotika melalui pelabuhan-pelabuhan tikus yang berada dipesisir pantai. Untuk itu, lanjut Andris perlu peran semua pihak terkait untuk memerangi masuknya narkoba di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.
“Semoga apa yang menjadi usaha dari Pemkab Bengkalis, aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya dalam berupaya menjaga ketertiban dan tindak kejahatan dapat menjadikan daerah kita ini aman, kondusif dan bebas narkoba,” lanjutnya. (Inf/fr)