AGAM- Pagi ini warga Kampuang Pasia Nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuh dihebohkan dengan penemuan bayi perempuan, yang diletakkan di teras rumah Wati warga Kampuang Pasia. Sabtu (16/3/2024).
Yogi Oktawijaya, wali jorong lokasi penemuan bayi ini menyatakan, sekitaran Pukul 03:20 Wib pagi bayi ini ditemukan. Bayi ini memiliki berat 2,4 Kg dan panjang 46 cm,” Ujarnya.
Berdasarkan pantauan awak media dilapangan, pihak yang diduga dari keluarga ibu dari si bayi yang malang ini telah hadir dilokasi dan hadir di Puskesmas Palupuh.
Menurut pengakuan dari Rini yang mengaku adik dari Putri (diduga ibu dari si bayi/red) warga Pasa Dama Mato Aia Gaduik.
Bahwasanya Siputri menyuruhnya untuk mengambil/menjemput bayinya yang diletakkan di Palupuh Pukul 03:00 Wib pagi, yaitu di Jalan menuju ke rumah bakonya.
Berdasarkan keterangan dari Rini, bahwasanya ayahnya adalah orang Palupuh yaitunya di Lurah Dalam.
“Menurut pengakuan dari kakak saya, bahwasanya bapak dari si bayi ini adalah “D” warga Painan.” Ujarnya. “Kakak saya belum lagi menikah.” Tambahnya.
Yunilson kadis sosial kabupaten Agam waktu dijumpai di puskesmas Palupuh, sangat menyayangkan keadaan ini.
“Kok tega-teganya.
Padahal sudah dirawat selama seminggu, biasanya pelaku “membuang bayi” setelah lahir, ini kan aneh. Dan kenapa tidak diserahkan saja ke panti” Ungkapnya.
“Syukur saja tidak terjadi apa-apa terhadap bayi ini, dan terimakasih kepada masyarakat Palupuh yang merespon cepat kejadian ini, hingga bayi ini cepat ditangani.” Tutupnya.
Sementara Kepala Puskesmas Palupuh Diva Riza, SKM menyatakan dari kondisinya, kemungkinan lahirnya sudah seminggu karena tali pusarnya sudah lepas.
“Kondisi bayi dalam keadaan baik dan dinyatakan sehat, untuk sementara bayi ini akan dirawat di Puskesmas ini.” Terangnya.
Zulmikar Zulkifli Camat Palupuh membeberkan, bahwasanya ibu dan ayah dari sang bayi malang ini bekerja di Pekanbaru.
Sang ayah si bayi tidak mau bertanggungjawab, hingga si ibu bayi yang diketahui bernama Putri ini pulang kampung, dan 5 hari terakhir ini Siputri pergi ke Lubuk Sikaping.
Kemungkinan melahirkannya di Lubuk Sikaping dan ditinggalkan bayi tersebut di Kampuang Pasia jalan menuju rumah bakonya.
Lantas Siputri menelpon adiknya (Rini/red) untuk segera menjemput bayi tersebut ke Palupuh, terang camat Palupuh.
Pihak kepolisian baik dari tim inafis Polresta Bukittinggi maupun dari Polsek Palupuh menyatakan bahwasanya, beberapa pihak yang mengaku keluarga dari sang bayi akan dimintai keterangannya.
Beberapa ibu-ibu warga Palupuh sangat menyayangkan dan mencela perbuatan ini. “Kalau mereka tidak mau mengasuh bayi ini, insyaallah kami siap mengadopsinya.” Ungkap mereka. (IC)