PANGKALPINANG-Ketua Forum Silaturahmi Masyarakat Bangka Belitung Peduli Tokoh Pejuang Bangka Belitung mempertanyakan sikap Ketua DPRD Bangka Belitung yang hingga saat ini belum merespon laporan terkait arogansi Warek II IAIN SAS Bangka Belitung, Masmuni Mahatma.
Hal itu disampaikan Johan Murod kepada media ini, Sabtu (27/5/2023) malam.
“Inikan masalah serius, menyangkut harkat dan martabat kita sebagai orang Babel. Masa dia (Masmuni) seenaknya mengatur dan bersikap arogan dengan bawa-bawa nama Menteri Agama. Saya sangat sesalkan jika laporan kami ini tidak ditanggapi dan terkesan digantung,” sesal Johan Murod.
Persoalan Masmuni ini, kata Johan, bukan saja menjadi perhatian segelintir masyarakat. Akan tetapi juga menjadi antensi dari para tokoh dan sesepuh masyarakat Babel.
“Datuk Prof Bustami yang notabene sesepuh masyarakat sekaligus Ketua Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung juga sudah angkat bicara soal Masmuni ini. Alangkah naifnya kita jika masukan dari tokoh sekelas Prof Bustami tidak kita hargai dan diabaikan,” ujar Johan.
Johan menambahkan, laporan serupa juga sudah disampaikan ke Pj Gubernur Babel sehari sebelum laporan disampaikan ke DPRD Babel.
“Kalau dari Pj Gubernur ada direspon. Pejabat terkait di IAIN sudah dipanggil melalui asisten gubernur tanggal 15 Mei lalu. Tapi bagaimana hasilnya kita tidak tahu. Karena pertemuan itu tertutup,” imbuh Johan.
Johan berharap agar pihak Kementerian Agama RI melakukan investigasi ke Bangka Belitung terkait persoalan Masmuni ini.
“Karena kami tahu, Masmuni melakukan bargainning atau lobi-lobi juga di pusat (Kementerian Agama RI). Coba Kementerian Agama RI utus orangnya lakukan investigasi ke Babel, jangan cuma bisanya mendengar pembelaan sepihak dari Masmuni,” tegas Johan.
Ketua DPRD Bangka Belitung, Herman Suhadi, hingga berita ini dinaikkan belum memberikan jawaban.
Ketika dikonfirmasi via WhatSapp, Minggu (28/5/2023) sekitar pukul 21.01 WIB, pesan yang dikirim sudah dibaca dengan tanda centang dua biru. (KBOBabel)