BATAM- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid mewakili Wali Kota Batam mengikuti Seminar Nasional dan Pameran Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022.
Even tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di gelar selama 2 hari di Hotel Grand Sahid Jakarta Pusat mulai hari Rabu, (30/11/2022).
Turut hadir mendampingi Sekda Kota Batam Jefridin Hamid, yaitu Kadis Kominfo Kota Batam Azril Apriyansah dan dan Kabag Organisasi Sekretariat Daerah Kota Batam Rudi Panjaitan.
Seminar tersebut membahas perkembangan Smart City di Indonesia saat ini dan mengidentifikasi permasalahan dan strategi percepatan serta keberhasilan Smart City dalam situasi luar biasa seperti pandemi Covid-19, sekaligus memberikan suatu konsep strategi bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengembangan dalam pengelolaan pemerintah yang baik dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Jefridin saat menghadiri seminar nasional yang bertema “Recover Together, Recover Stronger” untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang berkolaboratif, inklusif dan bekelanjutan.
Kegiatan tersebut, ia menjelaskan sebagai tindak lanjut dari Gerakan Menuju Kota Cerdas 2022 di mana Kementerian Kominfo telah memberikan pendampingan penyusunan masterplan kota cerdas (smart city) kepada 50 kota/kabupaten, dan evaluasi implementasi program kota cerdas terhadap 141 kota/kabupaten yang telah terpilih pada 2017-2021.
“Batam termasuk 1 dari 50 daerah yang menerima program tersebut untuk mewujudkan Kota Cerdas,” ujarnya, Kamis (1/12/2022).
Jefridin pun mengapresiasi Kementerian Kominfo yang sudah memilih Batam masuk 50 daerah menerapkan program Smart City.
Ia menyampaikan, di Batam ada enam dimensi kota cerdas yang akan dikerjakan satu tahun ke depan. Hal itu menjadi Quick Wins 2022-2027 bagi Pemko Batam yang terdiri dari Smart Governance, Smart Branding, Smart Society, Smart Economy, Smart Living, dan Smart Environment.
Diantaranya Sistem pelaporan semester persetujuan lingkungan (PERSELING), TERKESIMA (terlaksana kenduri seni melayu), pengawasan keamanan dan ketertiban masyarakat, sistem administrasi kependudukan, SIMRS (sistem informasi manajemen rumah sakit), BANG SOLEH (Batam sentra oleh-oleh) dan lain-lain.
“Semoga Batam dapat terus berinovasi dan berkolaborasi antara masyarakat maupun sektor swasta,” katanya.
Adapun materi yang disampaikan pada hari pertama Seminar ini antara lain: Arsitektur SPBE, yang menggambarkan maksud dan tujuan Keputusan Menteri PAN-RB No. 25/2022 yang disampaikan oleh KemenPANRB, Infrastruktur SPBE, Update aplikasi SPBE dan pembangunan.
PDN disampaikan oleh Kemenkominfo, dengan pokok bahasan ‘Mari Kolaborasi’ yaitu memperkenalkan layanan dari mitra startup Direktorat Ekonomi Digital yang disampaikan oleh Direktorat Ekonomi Digital serta Diskusi Panel Menjawab tantangan implementasi SPBE.
Kemudian sesi Knowledge Sharing tentang Mengapa Cloud?, Mewujudkan Data-drive Government dan Peran Artificial Intelligence dalam meningkatkan pelayanan warga.
Untuk di hari kedua, materi diskusi panel yakni membahas pentingnya inovasi berbasis digital yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan kota cerdas yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan, serta pentingnya menjalankan rencana induk gerakan menuju smart city. (DD)