PEKANBARU- Jogor Simbolon terima penghormatan dari tokoh pers Riau untuk mengembangkan misi mulia menjadi wasilah meningkatkan profesionalisme dan kompetensi wartawan di Jawa Tengah.
“Ini sebuah kehormatan. Sangat. Saya tekankan sekali lagi sangat terhormat,” paparnya usai menerima langsung Surat Tugas pembentukan Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center (PJC) Cabang Jawa Tengah di Kantor PJC, Minggu 29 Oktober 2023.
Jogor Simbolon (JS) usai menerima surat tugas pembentukan PJC untuk cabang Jawa Tengah itu mengaku sangat optimis dan antusias menerima tugas tersebut.
Karena kata JS, kehadirannya ke Pekanbaru bukan membawa nama media tapi tujuannya untuk mencari ilmu dan mengenyam pendidikan langsung dari tokoh pers yang telah menekuni profesi wartawan lebih dari setengah abad itu.
“Saya mulai mengenal bapak Wahyudi bermula dari youtube,” kata pria yang juga membangun usaha loundry dan peternakan ayam kampung itu.
Jadi, sebenarnya setahun sebelumnya sudah mencari informasi tentang sosok tokoh pers tersebut melalui internet.
“Dan sekarang saya sudah berada di Pekanbaru dan belajar langsung dengan beliau di lembaga pendidikan Pekanbaru Journalist Center,” sebutnya.
Ini luar biasa sambung JS, karena selama ini hanya via telepon dan sekarang sudah langsung bertatap muka.
“Bahkan saya dijemput langsung oleh pak Wahyudi di terminal bus. Ini sebuah kehormatan luar biasa bagi saya karena seorang tokoh jurnalis yang sangat disegani itu ternyata lebih hebat dari yang saya ketahui selama ini,” sambungnya.
JS yakin mengaku telah menemukan senjata untuk menembus narasumber. Melalui buku Wartawan Berani Beretika karya bapak Wahyudi sudah saya baca habis dan berikutnya saya pesan lagi buku lalu datang empat buku,” paparnya.
Sosok Wahyudi di mata JS, adalah sosok yang sangat mampu memahami karakter seseorang dan menggunakan strategi jitu untuk mendidik terutama bagi mereka yang ingin mendalami dunia jurnalis.
“Bukan hanya sebatas wartawan tapi adalah guru dalam keluarga, karena setiap pembahasan beliau selalu menyelipkan pendidikan tentang keluarga tanpa disadari,” terang wartawan yang telah mengikuti pendidikan pelatihan jurnalistik di Whiz Prime Hotel Pekanbaru baru-baru ini.
Pengalaman paling berkesan kata Simbolon saat belajar dengan wartawan senior itu mengatakan, terkait cara penulisan berita dirinya bisa mengetahui wartawan itu sudah ke lapangan atau belum.
“Hanya dari membaca berita, wartawan itu sudah bisa diketahui langsung melakukan itu investigasi atau sekedar mengutip sana-sini,” tambahnya.
Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center Drs. Wahyudi El Panggabean, MH usai menyerahkan Surat Tugas pembentukan PJC di Jawa Tengah mengaku optimis dengan sosok JS.
“Saya berharap, bapak Jogor Simbolon mampu memaksimalkan potensi yang ada. Potensi sekitar dan yang paling utama menjaga harmonisasi rumah tangga,” kata Wahyudi yang juga Hakim Ethik Peradi itu.
Dirut PJC itu memberikan pesan khusus terkait profesi wartawan. Keberanian dan keyakinan JS membawanya ke Pekanbaru dengan modal yakin pada Tuhan Yang Maha Esa.
“Utamakan informasi kebenaran jangan hanya sekedar tentang kebutuhan materi yang mendesak lalu mengabaikan kebenaran informasi. Karena dibalik kebenatan itu ada hikmah besar,” pesannya.
Menurut Wahyudi, satu-satunya profesi yang terdapat dalam Al Quran hanyalah wartawan.
“Itu terdapat dalam surah An Naba tentang berita besar,” tuturnya kepada JS yang baru saja memantapkan hati menjadi Muallaf.
Wahyudi dalam kesempatan itu, memberikan pesan khusus kepada JS agar tetap istiqomah dan terus bergerak menjalin komunikasi dan memperluas jaringan.
“Kalau ingin rejeki datang, menulislah. Jangan pernah merisaukan masalah usia. Karena pendiri KFC memulai usahanya di umur 65 tahun,”sebutnya.
Saya sampaikan ya, JS itu sebenarnya bukan hanya sebatas Jogor Simbolon tetapi JS itu adalah Jurnalis Sejati. Jadi, mantapkan niat dan yakin dengan kekuatan pikiran,” jelasnya.
Direktur Pendidikan PJC Abdul Kadir, S. Pd., M. Pd., M.I.Kom berharap Jogor Simbolon mampu mengemban amanah yang diberikan.
“Mengingat surat tugas ini memiliki jangka waktu. Untuk itu setelah tiba di Banyumas, segera lakukan penjajakan dan himpun minimal 15 orang di setiap kabupaten untuk dilatih menjadi wartawan profesional dan berkompeten,” papar instruktur PJC itu.
Menurut magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta itu, surat tugas itu berlaku sampai Desember 2023.
“Jadi kami berharap, pak Simbolon segera menetapkan strategi agar tujuan itu dapat tercapai. Terutama target untuk membuat agenda pelatihan jurnalistik,” tuturnya.
Semangat belajar JS kata Pemimpin Redaksi radaroke.com itu, sangat tinggi dan perlu diapresiasi.
“Usia bukanlah penghalang untuk terus belajar karena pendidikan itu lain hal. Sekolah atau tidak, belajar adalah tugasmu,” pungkasnya.(Tim).