PELALAWAN- Mahasiswa KKN UNRI balik kampung berikan edukasi dan Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) Guna mencegah terjadinya stunting, Selasa 9 Agustus 2022.
Tim Pengabdian Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN Universitas Riau UNRI balik kampung berikan edukasi dan pemberian makanan tambahan ( PMT ) guna mencegah terjadinya stunting di desa Sari Mulya Kecamatan Kangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan.
Menurut WHO, Prevalensi Stunting Indonesia 2022 masih diatas standar WHO 37%, Pasangan Usia Subur Alami Anemia. Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi, yaitu 24,4 persen dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO yaitu, di bawah 20 persen.
Stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak dan tumbuh kembang anak, karena mengalami kekurangan gizi menahun. Balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Pencegahan Stunting adalah salah satu program pemerintah yaitu, mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dimana stunting adalah kondisi yang ditandai fisik berbeda, panjang atau tinggi badan anak kurang sempurna jika dibandingkan dengan umurnya.
KKN balek kampung desa Sari Mulya ini diketuai oleh Refki Alzehri, yang terdiri dari 10 mahasiswa dan beberapa fakultas diantaranya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Sebelum melakukan kegiatan stunting, mahasiswa UNRI berdiskusi dengan bidan Poskesdes desa Sari Mulya. Diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan arahan yang benar dari tenaga kesehatan.
Ketua kelompok KKN Refki Alzehri berharap, kegiatan ini dapat berjalan lancar dan masyarakat bisa menerapkan apa yang kami sampaikan dalam penyuluhan dalam kehidupan sehari hari,” ucap Refki.
“ Harapan kami, penyuluhan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat , sehingga angka stunting bisa ditekan dan saya berterimakasihlah kepada bidan desa sari mulya yang berkenan mendukung kegiatan kami ini,” harap Refki Alzehri.
Di tempat yang sama, Karmila bidan desa sangat mendukung kegiatan positif dan kegiatan unggulan dari pihak kampus. “Saya dengan senang hati membantu dan mendukung kegiatan adik-adik KKN,” kata Karmila.
Bidan desa juga memberikan saran terkait pelaksanaan kegiatan stunting yaitu dengan meberikan edukasi melalui pembagian brosus dan pemberian makanan tambahan (PMT) secara door to door dengan target ibu hamil.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa membagikan brosur untuk dibagikan, dalam brosur dijelaskan pengertian stunting, kapan terjadinya stunting, akibat terjadinya stunting dan cara pencegahan stunting.
Kegiatan ini mendapat tanggapan dan respon yang positif dari masyarakat terutama ibu-ibu hamil, serta diharapkan dapat menjadikan balita di Desa Sari Mulya sehat tanpa stunting. (Rls/Tim)