PEKANBARU- Massa Yang tergabung dalam Forum Umat Islam Riau menggelar aksi Bela Al Qur’an di Tugu Zapin Jalan Jendral Sudirman, setelah Solat Jumat di masjid al falah Ratusan Massa tersebut menuju tugu zapin, Jumat (10/2/2023).
Aksi yang juga diikuti oleh beberapa simpul masyarakat dan organisasi islam, elemen masyarakat Riau, para santri itu mengangkat tema Gerakan Ummat Oslam Riau Bela Al-Quran dan diramaikan juga oleh tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.
“Hari ini Kita berkumpul dari berbagai elemen mengutuk keras tindakan keji pembakaran Kitab Suci Al-Quran yang dilakukan oleh Ramsus Paludan beberapa bulan minggu lalu dan kita mengecam keras sikap negara Swedia yang justru melindungi bahkan memfasilitasi tindakan ekstremis, sehingga melukai umat islam di seluruh dunia,” kata koordinator aksi Muhammad Kholid T.
Ditempat yang sama, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mewakili Lembaga Adat Melayu Riau mengungkapkan bahwa Al-Quran sebagai pedoman hidup agar tidak dihina, “kita wajib menyatakan sikap terhadap penghinaan terhadap Al-Quran dalam bentuk apapun,” ungkapnya.
Massa aksi juga menuntut, agar pelaku penistaan kitab suci Al-Qur’an segera diseret ke pengadilan.
Pasalnya, menurut massa aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan itu bukanlah bentuk kebebasan berekspresi, tetapi justru merupakan tindakan yang biadab yang menimbulkan kemarahan dan kebencian umat Islam se-dunia.
“Kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memanggil duta besar Swedia di Jakarta untuk meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia atas tindakan biadab yang dilakukan oleh Rasmus Paludan,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, massa juga mendesak adanya sikap tegas Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara Swedia.
“Menyeru kepada seluruh umat Islam di Indonesia khususnya yang berada di Riau untuk melakukan boikot terhadap produk-produk dari Swedia,” ungkapnya.
“Forum Umat Islam Riau juga mengajak kepada seluruh umat Islam yang ada dimanapun untuk bahu membahu dalam melawan segala bentuk tindakan penistaan terhadap kitab suci Al-Qur’an,” tuturnya.
Hal yang sama disampiakan oleh ulama muda Pekanbaru, Ustad Reza Syahdan dalam orasi menggunakan bahasa Inggris menyerukan seluruh umat islam untuk semakin mencintai Al-Quran.
Terakhir Aksi Bela Al Quran dibacakan Pernyataan Sikap oleh Tokoh Perempuan Riau, Bunda Azlaini Agus, SH, MH, Berikut isi pernyataaan sikapnya, Kami yang tergabung dalam Forum Ummat Islam Riau Bela Al Quran yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat riau menyampaikan pernyataan sikap sebagi berikut :
1. Mengutuk dan mengecam keras tindakan keji pembakaran
kitab suci Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld serta Mengutuk dan mengecam keras sikap negara Swedia, Denmark dan Belanda yang justru melindungi dan
memfasilitasi tindakan ekstremis yang melukai hati Umat Islam seluruh dunia, serta kami menyerukan agar pelaku Penistaan kitab suci Al-Qur’an segera diseret kepada proses hukum.
2. Aksi pembakaran al-Quran oleh Rasmus Paludan yang dilakukannya pada 21 Januari 2023 lalu di depan
Kedutaan Turki Stockholm, Swedia bukan kebebasan berekspresi dan protesnya dilakukannya setiap hari
Jumat membakar Al Qur’an hingga Turki merestui Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO Termasuk Melanggar dan Melukai Hati Ummat Islam Sedunia serta Penghinaan
Hak Dasar Manusia.
3. Meminta Kepada pemerintah Republik Indonesia untuk
memanggil duta besar Swedia untuk meminta maaf kedutaan menyampaikan kepada Pemerintahan Swedia untuk menyetop Aksi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dan mengadili penista.
4. Meminta sikap tegas pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik kepada negara Swedia.
5. Meminta Kepada Warga Muslim Khususnya yang berada Di Riau
untuk dengan melakukan aksi nyata seperti melakukan pemboikotan terhadap produk-produk negara Swedia, Denmark dan Belanda.
6. Menyerukan kepada Umat Islam untuk bersatu dan bahu membahu dalam melawan Penistaan terhadap kitab suci Al quran. (Tim)