KAMPAR, (Riau) riauintegritas.com – Karna tingginya angka Stunting di Kabupaten Kampar maka Pemda Kampar menganggarkan Rp 65 Milyar yang dititip di OPD untuk menekan angka stunting di Kampar.
Hal ini mendapat sorotan dari Mahasiswa Kampar yang tergabung didalam GMK (Gerakan Mahasiswa Kampar).
GMK mendesak pemerintah Kabupaten Kampar untuk serius mengatasi problematika mendesak masyarakat Kampar hari ini yakni kemiskinan. Yang menurut BPS, kemiskinan di Kabupaten Kampar terjadinya peningkatan sekitar 3400 jiwa pada maret 2020 menjadi 68.740 jiwa pada maret 2021 (sumber; Antara Riau). Nah inilah sebenarnya akar dari masalah tingginya stunting di Kampar hari ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekjend GMK Kabupaten Kampar, Riski kepada Awak media, di Sekretariat GMK Kampar, Bangkinang Kota, Senin (6/6/2022).
Riski menjelaskan Pemda Kampar jangan blunder dalam penggunaan uang rakyat, karena semua persoalan itu yang diatasi adalah hulunya. Kami melihat gerakan rutinitas menekan angka stunting hanya pada pembagian susu dan vitamin pada Ibu hamil dan penebaran sepanduk yang justru tidak menyelesaikan akar masalahnya yakni kemiskinan. Jika kemiskinannya yang dituntaskan maka mereka bisa beli susu sendiri vitamin, makanan bergizi dan control perkembangan kehamilan dan bayi.
Riski juga mempertanyakan keseriusan Pemerintah Daerah dalam menekan angka kemiskinan di kampar. Saya tidak melihat adanya program nyata dalam memberantas kemiskinan di Kampar ini makanya stunting kita meningkat. Ingat kemiskinan tinggi akibat salah program dan salah sasaran. Kami juga mempertanyakan siapa Tim Koordinasi Penanggulangan kemiskinan (TKPK) Kampar?
Hal senada juga disampaikan Fikri mahasiswa Prodi Kesehatan masyarakat Universita Pahlawan yang juga anggota GMK, jika kemiskinan tuntas maka stuting juga lenyap ungkapnya.
Fikri juga meminta Pemda kampar memaparkan RP 65 Milyar yang di titip di OPD itu digunakan untuk apa?, Pungkasnya.**
Sumber : Hilal mahas6 STIE