Siak, RI – Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) belum juga mendapatkan hasil pengujian laboratorium sampel Air Sungai terkait ikan – ikan pada mati yang terjadi bulan lalu, Dugaan indikasi dari tercemarnya limbah aliran air Sungai Siak dikawasan wilayah Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.
Padahal hasil pengujian Laboratorium keluar sekira dua sampai tiga minggu info yang disampaikan oleh Kabid DLH Penataan dan Penanganan Dedy Susanto, sementara sampel sudah dibawa ke-laboratorium Mutu Agung yang berada di Kota Pekanbaru pada hari yang sama setelah survey ke-lokasi dan pengambilan sampel pada Sabtu.(02/04/2022).
Akan tetapi pada Rabu (11/05/2022) awak media menanyakan hasil sampel kepada Kabid DLH Penataan dan Penanganan Siak Dedy Susanto yang sebelumnya merupakan perwakilan dari Kadis DLH Siak Drs. Wan Fazri Aulia M.Si terkait indikasi tercemarnya air sungai apakah akibat limbah.
“Belum keluar hasil laboratoriumnya pak, nanti kita check lagi ke-laboratoriumnya,” ucap Dedy Susanto kepada awak media melalui pesan WhatsApp.
Disaat awak media menanyakan perihal kapan terakhir pengecekkan ke-laboratorium dan sebelumnya adakah pengecekkan dari pihak DLH ke-laboratorium kepada Dedy Susanto Kabid DLH Penataan dan Penanganan tiba – tiba tidak ada tanggapan atau balasan lagi melalui pesan WhatsApp.
Sebagai narasumber dan warga tepi sungai yang juga merupakan korban, Wan Hadi sangat mengaku kecewa kinerja pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang belum juga mendapatkan hasil Laboratorium tersebut.
“Sangat kecewa,padahal infonya dua sampai tiga Minggu hasil laboratoriumnya keluar. Sekarang sudah sampai sebulan lebih pihak DLH belum mendapatkan hasil,” tutur Wan Hadi kepada awak media.
Warga tepi sungai juga berharap pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lebih profesional menyikapi permasalahan penyebab tercemarnya air sungai, agar nantinya tidak terulang lagi tercemarnya air Sungai Siak yang dapat membahayakan warga sekitar tepi sungai.(GIO)