Pekanbaru, RI – Direktur Utama, Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., memprediksi pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) akan mengalami eskalasi (peningkatan) dalam beberapa tahun ke depan.
Wartawan Senior yang pernah melakukan investigasi di “Kota Legenda” Bagan Siapiapi era 90-an itu mengungkapkan proyeksinya usai berdiskusi sekitar 100 menit dengan Bupati Rohil, Afrizal Sintong di Bagan Siapiapi, Selasa (1/2) silam.
“Saya yakin dengan sikap Pak Bupati yang concern dengan warganya, kaum dhuafa. Buktinya, janji BLT semasa kampanye sudah dianggarkan di APBD Rohil,” kata Wahyudi, mantan Wartawan Majalah FORUM Keadilan, Jakarta itu.
Sebagai Daerah Legend, pernah meraih prestasi gemilang, penghasil ikan terbesar didunia setelah Norweigia, demikian Wahyudi baru tahun ini, pengentasan kemiskinan dalam wujud BLT tertera di APBD Rohil.
“Saya kira, kepedulian ini pantas dihormati,” ujar Wahyudi seraya meminta Pers untuk berpartisipasi aktif mendukung setiap langkah yang ditempuh bupati untuk membawa Rohil ke posisi terbaik.
Di sisi lain, Bupati Rohil yang dipilih warganya untuk memegang amanah kepemimpinan kata Wahyudi sudah langsung bersinergi memberi pelayanan prima pada masyarakat tanpa batas waktu.
“Pemandangan yang sangat mengharukan. Saya’sudah saksikan sendiri setelah saya menginap 3 malam di Bagan Siapiapi,” kata Wahyudi yang juga Hakim Ethik Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Pekanbaru itu.
Untuk itu, menyadari: ‘Tidak Ada Gading yang tak Retak”, Wahyudi mengimbau kepada seluruh Rekan Pers khususnya Alumni PJC untuk memberi dukungan secara profesional dalam mendukung pembangunan Rohil.
“Sebaiknya, para Wartawan secara eksis memberi dorongan kepada Leader di Rohil untuk tetap tampil sebagai The Best Driver. Tanpa intervensi dari pihak manapun,” saran Wahyudi.
“Rohil hari ini, adalah tipikal perjalanan yang sulit. Jadi, Driver harus konsentrasi penuh. Bupati mesti kukuh sebagai pemegang otoritas tertinggi. Intervensi pihak manapun akan membuat sopir, buyar,” tegas Wahyudi.
Bagi Rekan Pers tetaplah profesional dan merdeka di bawah otoritas Kode Ethik Jurnalistik Indonesia. “Silakan kontrol tapi taati azas perimbangan,” katanya.
Wahyudi menyebut telah memberi masukan kepada bupati agar fokus pada tujuan yang ditetapkan. Tidak perlu terganggu dengan pihak-pihak yang berfikir negatif.
Intinya, Wahyudi yakin dengan niat tulus Bupati membangun Rohil dan “Negeri Seribu Kubah”, ini bakal mengalami eskalasi kemajuan di masa depan.
“Tetapi, dukungan Pers adalah harga mati. Pak Bupati juga sepakat dengan itu,” kata Wahyudi.