LANGSA- Program Pemerintah Kota Langsa yang dilaksanakan beberapa tahun silam tepatnya pada tahun 2016 lalu dengan tujuan untuk menjadikan kota Langsa sebagai Kota Pintar (Smart City), dan Smart Village (desa pintar). Minggu 16/10/2022.
Kegiatan yang dikerjakan pihak ketiga kala itu, proyek tersebut diduga asal jadi sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap kemudahan bagi aparatur desa dalam mengakses internet. Sementara untuk terlaksananya program ini, pihak pemerintah Gampong (desa) telah mengeluarkan anggaran belasan juta rupiah.
Amatan media ini disejumlah Gampong (desa) di lima Kecamatan dalam wilayah pemerintah Kota Langsa, Minggu, 16 Oktober 2022 terlihat hanya Tiang yang masih tersisa, sedangkan jaringan internet yang diharapakan guna memudahkan pihak Gampong (desa) dalam mengakses setiap laporan Sikudes kepada pemerintah daerah, jaringan internet tersebut tidak terakses dan tidak berfungsi.
Terkait kejadian ini, pihak Gampong (desa) merasa dirugikan, dimana anggaran pembuatannya tersebut seharusnya bisa dipakai pada kepentingan masyarakat yang ada di Gampong (desa), kini dana tersebut habis sia-sia tanpa ada manfaat bagi kemudahan aparatur Gampong (desa) dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.
“Kegiatan pemasangan internet yang dilakukan pihak ketiga pada beberapa waktu lalu, kata salah satu sumber aparatur Gampong (desa) yang minta namanya tidak ditulis serta tidak menyebutkan siapa pihak ketiga tersebut.
“Pemasangan jaringan internet yang dilakukan, tambahnya menerangkan, menurut hitungan saya hanya bertahan selama satu tahun selanjutnya tidak lagi bisa di fungsikan. Terkait hal ini pihak kami dari Gampong (desa) sudah dipanggil oleh petugas kepolisian namun pemanggilan kami hanya sebatas saksi, tandas sumber.
“Kegiatan pembangunan infrastruktur jaringan berbasis Fiber Optic end to end guna mendukung jalannya Program Smart City dan Smart Village secara keseluruhan (universal) di ruang lingkup Pemerintahan kota langsa.
Integrasi sistem dengan satu jaringan tersebut, seharusnya akan memudahkan segala hal yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi perangkat yang ada di desa, namun sangat disayangkan, hal itu tidak terlaksana sesuai yang diharapkan oleh kebanyakan aparatur yang ada di desa.
Sementara itu hingga berita ini dikirim kemeja redaksi dan naik tayang, yang disebut-sebut sebagai pihak ketiga pelaksana kegiatan tersebut belum berhasil terkonfirmasi oleh media ini siapa pihak ketiga itu.(MT-007)