Agam, (SUMBAR), RI – Sebagaimana yang diketahui oleh masyarakat Kabupaten Agam, bahwa sebentar lagi MTQ ke-XL tingkat Kabupaten Agam akan digelar di Kecamatan Palupuh.
Syafril SE Dt. Rajo Api salah seorang anggota DPRD Agam menyatakan “MTQ ke-XL ini akan diadakan dari tanggal 26-30 Mei 2022 yang pusatnya diadakan di lapangan bola Paninggiran Ateh,” ujarnya.
Selanjutnya Dt Rajo Api menyampaikan “Musabaqoh Tilawatil Qur’an bukanlah sekedar lomba untuk mencari qori-qoriah dan hafid hafidzah terbaik, akan tetapi MTQ adalah suatu upaya konkrit umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung didalam Al qur’an supaya dijadikan sebagai pedoman hidup,” harapnya melalui telepon siang ini Kamis 19 Mei 2022.
Menilik lebih jauh tentang logo MTQ Tingkat Kabupaten Agam yang Ke-XL ini adalah, tentang dua icon yang sangat berpengaruh besar untuk sejarah dan pun kemajuan Palupuh kedepannya.
Yang Pertama adalah Tugu Perjuangan Palupuh yang mana Tugu ini lebih dikenal dengan Tugu Mobrig. Tugu ini dibangun disaat perang agresi Belanda ke-II. Peletakan batu pertama pembangunan tugu ini tepatnya tanggal 26 Juni 1949, oleh Kepala Polusi Sumatera Tengah.
Posisi tugu ini sebenarnya berada di daerah Nagari Nan Tujuah, yaitunya di Jorong Paninggiran Bawah. Tapi warga sekitar sering menyebutnya tugu tersebut dengan tugu Bancah Laweh. Karena tugu ini berada diujung jembatan yang ada diBancah Laweh.
Tugu Perjuangan Palupuh ini menggambarkan semangat patriotisme dan jiwa nasionalis warga Palupuh dalam menghadapi rencana Belanda yang ingin kembali menjajah Nusantara.
Yang kedua adalah logo gambar bunga Rafflesia. Dimana Rafflesia Arnoldii ini juga terdapat didaerah kecamatan Palupuh.
“Rafflesia adalah sebuah genus tumbuhan berbunga yang semua spesiesnya hidup sebagai parasit. Anatomi tumbuhan pada Rafflesia tidak lengkap. Organ tubuh dari Rafflesia hanya berbentuk bunga yang mekar atau kuncup saja. Rafflesia tidak memiliki bagian daun, batang dan akar,” ujar wali Nagari Koto Rantang.
Nofri Agus Parta Wijaya menambahkan “Bunga Rafflesia ini tumbuh dan berkembang di dua jorong di nagari koto rantang, yaitunya jorong Batang Palupuah dan Jorong Sitingkai,” tutup wali Nagari Termuda Kabupaten Agam ini melalui telepon selular siang ini (19/05/22).
Jadi tidaklah heran dua gambar tersebut digunakan sebagai ikon untuk memperkenalkan kemasyarakat luas tentang sejarah perjuangan warga Palupuh dan potensi wisata alam tentang keberadaan bunga yang ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles pada 1818 di hutan tropis Sumatera.**