PEKANBARU- Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia baru saja menyelesaikan kegiatan surveinya di Kabupaten Rokan Hulu, guna memotret nama-nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruangan publik, jelang pelaksanaan Pilkada November 2024 nanti.
Survei yang berlangsung pada periode 22 – 27 April 2024 tersebut melibatkan masyarakat Rokan Hulu yang telah memiliki hak pilih berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah. Totalnya sekitar 400 responden.
Hasilnya, dalam simulasi top of mind, Kelmi Amri memperoleh dukungan publik tertinggi dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen.
Bawono Kumoro, Peneliti Indikator Politik Indonesia dalam keterangannya yang diterima wartawan, Rabu (15/05/2024) menjabarkan bahwa elektabilitas Kelmi Amri tersebut terpaut cukup jauh dari kandidat lain.
Seperti Indra Gunawan di posisi kedua (12,6 persen) dan Anton di posisi ketiga (10,7 persen).
Indra Gunawan adalah Wakil Bupati Petahana dan Anto adalah Kepala Dinas PUPR Rokan Hulu.
“Nama-nama lain yang juga muncul dalam simulasi top of mind di survei ini masih memiliki tingkat elektabilitas sangat rendah di bawah lima persen. Responden TT/TJ masih cukup tinggi mencapai 35,6 persen,” katanya.
Kemudian ketika dilakukan simulasi tertutup 12 nama, terjadi peningkatan elektabilitas secara signifikan dari sejumlah nama.
Di posisi pertama Kelmi Amri masih unggul dengan elektabilitas 36,5 persen. Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Indra Gunawan (18,3 persen) dan Anton (14,5 persen).
“Selanjutnya sembilan nama lain masih memiliki elektabilitas kurang dari delapan persen. Sementara responden TT/TJ sebesar 17,3 persen,” tambahnya.
Kemudian Indikator Politik Indonesia juga melakukan simulasi delapan nama, dan Kelmi Amri tetap unggul di posisi pertama dengan raihan elektabilitas 36,9 persen. Lalu lima nama lain masih memiliki elektabilitas kurang dari delapan persen.
Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Indra Gunawan (19,5 persen) dan Anton (14,5 persen). “Responden TT/TJ-nya sebesar 17,6 persen,” ujar dia.
Selanjutnya saat dilakukan simulasi tiga nama Kelmi Amri juga masih tetap unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 42,7 persen.
Disusul secara berturut-turut oleh Indra Gunawan (21,8 persen) dan Anton (18,0 persen). Sementara responden TT/TJ sebesar 17,6 persen.
Terakhir, saat dilakukan simulasi head to head antara Kelmi Amri dan Indra Gunawan diperoleh temuan elektabilitas Kelmi Amri 54,1 persen dan elektabilitas lndra Gunawan 21,8 persen. Responden TT/TJ sebesar 24,1 persen.
“Dalam simulasi head to head antara Kelmi Amri dan Anton tidak jauh berbeda, elektabilitas Kelmi Amri 50,4 persen dan elektabilitas Anton 18,4 persen. Sementara responden TT/TJ sebesar 31,2 persen,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, lembaga survei Indikator Politik Indonesia, juga melakukan survei evaluasi terhadap kinerja Bupati petahana, H. Sukiman dan hasilnya tingkat kepuasan masyarakat ditemukan cukup rendah, yaitu yang menyatakan sangat puas/ cukup puas hanya 57,0 persen.
Kemudian 38,0 persen menyatakan kurang puas/tidak puas sama sekali. Responden TT/TJ sebesar 5,0 persen
Temuan tidak jauh berbeda juga dalam evaluasi terhadap kinerja wakil bupati petahana.
Survei Indikator Politik Indonesia menemukan 57,2 persen menyatakan sangat puas / cukup puas.
“Kemudian 34,3 persen menyatakan kurang puas / tidak puas sama sekali. Responden TT/TJ sebesar 8,6 persen,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, ada lima masalah besar yang menurut warga Rokan Hulu mendesak untuk diselesaikan dari hasil temuan survei. Yaitu harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah mendesak terbesar menurut 31,7 persen warga Rokan Hulu.
Disusul secara berturut-turut dengan kondisi jalan rusak (26,1 persen), sulit mencari lapangan pekerjaan (11,6 persen), harga pupuk mahal (9,5 persen), dan ketersediaan air bersih (7,0 persen).
“Survei yang kita lakukan ini, penarikan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±5 persen pada tinggkat kepercayaan 95 persen,” pungkasnya mengakhiri. (Tim).