Rohil, RI, – Satu unit kapal nelayan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tenggelam karena cuaca buruk, angin kencang dan arus deras yang mengakibatkan tiga orang tenggelam dan hilang.
Dari informasi yang diperoleh, Minggu (6/3/2022) sore, kapal nelayan yang tenggelam tersebut terjadi di perairan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi dengan tikik koordinat 2’24,139’N 100′ 48, 916 E.
Sekitar pukul 21.00 wib tiba di tiang bubu milik Acai Kuala dan dua nelayan berpindah ke boat yang baru datang.
Beberapa saat kemudian, boat yang dinaiki oleh ke empat orang tersebut tenggelam karena angin kencang dan arus yang begitu kuat.
Namun, salah satu nelayan yang bernama Atan dapat menyelamatkan diri dengan meloncat dan memegang tiang bubu. Sementara tiga orang rekannya terbawa arus dan tenggelam.
Di hari Minggu 6 Maret 2022, sekitar pukul 06.00 wib, para nelayan berangkat melalui Kuala Sungai Nyamuk menuju ke tiang bubu untuk melakukan pencarian korban.
Pada pukul 13.00 wib, para nelayan dan masyarakat serta berbagai unsur lainnya tiba di lokasi tiang bubu dan melakukan pencarian dengan cara pengecekan di bubu tiang oleh Sorbaini Nasution dan melihat kaki korban yang tersangkut di dalam jaring bubu tiang.
Dengan temuan itu, Sarbaini langsung berteriak memanggil rekan – rekan lainnya untuk melakukan evakuasi dan segera dinaikkan ke atas boat dalam kondisi korban sudah meninggal dunia.
Selanjutnya para saksi langsung menghubungi Datuk Penghulu Raja Bejamu Musfar, kemudian para saksi membawa korban menuju tangkahan gudang koperasi KSU Mutiara Pesisir yang berada di Kuala Sungai Nyamuk Jalan Suka Jadi Gang Mesjid Kepenghuluan Raja Bejamu.
Adapun identitas korban yang ditemukan meninggal yakni, Nimrot Gultom (ABK) warga Kuala Kepenghuluan Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi.
Sementara yang masih dinyatakan hilang yakni Irzam (tekong) yang merupakan warga Kepenghuluan Raja Bejamu Kuala Kecamatan Sinaboi serta Muhaisin (ABK) dengan alamat yang sama.
Korban meninggal disebabkan oleh arus dan angin yang cukup kencang dan mengakibatkan boat yang mereka tumpangi terbalik dan para korban tidak bisa berenang.
Sedangkan dua korban yang masih belum ditemukan masih dilakukan proses pencarian oleh tim gabungan, dan para nelayan di laut**Ikang Fauzi.