PEKANBARU, RI – Bergulirnya Kasus dugaan Skandal Tindak Pidana Korupsi, pada penggunaan Aset Daerah di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), hingga saat ini, Senin (10/1/2022) terus menjadi Atensi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit RESKRIMSUS) Polda Riau.
Beberapa bulan yang lalu di tahun 2021, Subdit Tipikor Dit RESKRIMSUS Polda Riau telah lakukan proses Penyelidikan, hingga turun ke Bagansiapiapi. Hasilnya terkait kasus Mobil Dinas (Mobnas) yang dilaporkan Aktivis PP GAMARI telah keluar, yakni Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP).
Informasi dari surat tersebut, para Penyidik Tipikor Dit RESKRIMSUS Polda Riau telah lakukan Pemeriksaan bertahap kepada Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Pejabat OPD terkait.
“Sebelumnya kami haturkan terimakasih kepada Abangda Dir, yang telah bekerja dengan penuh profesional, sesuai semangat Presisi bapak Kapolri, Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si. Semoga ikhtiar ini benar-benar terwujud, Masyarakat sangat berharap, agar Skandal dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Kasus Mobil Dinas tersebut segera menemui Titik Terang” tutur Aktivis Larshen Yunus, Ketua GAMARI kepada awak media, Senin (10/1/22).
Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga tegaskan, bahwa pihaknya Tegak Lurus dalam mengusut kasus tersebut.
“Tolong kami Pak Kapolda Riau! Bantu kami Abangda Dir RESKRIMSUS. Yakinkan kami, bahwa Polri saat ini benar-benar Presisi. Kendati kasus tersebut menyentuh ranah Pemerintahan Daerah. GAMARI tetap Optimis, bahwa Polisi di Polda Riau benar-benar Istiqomah melawan Para Koruptor!” harap Aktivis Larshen Yunus.
Terakhir, Aktivis Jebolan Sospol Universitas Riau itu juga katakan, bahwa GAMARI tak akan gentar melawan para Badut yang disuruh oleh para Terlapor. Sepanjang itu menyentuh ranah Negoisasi, GAMARI menolak!
“Dari awal kami sampaikan, bahwa Perjuangan GAMARI adalah Menghadirkan Keadilan, Ikhtiar Memperbaiki Negeri. Sampai langit runtuh sekalipun, Koruptor tak akan bisa tidur nyenyak. Bangkit Melawan atau Mati tertindas!” teriak Aktivis Larshen Yunus.
Sampai berita ini dimuat, berbagai macam spekulasi bermunculan. Apakah Bupati Afrizal Sintong Terseret dalam kasus ini? Apakah benar Pemkab Rohil lalai dalam menjaga Aset Daerahnya?