Sosialisasi Tukar Guling Tanah di Desa (Tiyuh) Indraloka Dua dengan CV Agri Strach Mulai Menimbulkan Polemik
Tulang Bawang Barat- Sosialisasi dan musyawarah untuk Tukar Guling Tanah yang berada di Rk 01, Rt 01, Desa (Tiyuh) Indraloka Dua, Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung, mulai menimbulkan polemik dari masyarakat.
Pasalnya, sosialisasi yang di adakan aparatur Desa, di Balai Desa (Tiyuh) Indraloka Dua, pada beberapa hari yang lalu Tanggal 5/7/2022 dan 6/7/2022 di tanggapi dengan beragam pendapat positif dan negatif.
Saat Tim Media berada di lokasi Tanah untuk Jalan yang Hendak di Tukar Gulingkan dengan CV Agri Strach nendapatkan penolakan dari beberapa nasyarakat Rk 01.
Penolakan dan keberatan itu di sampaikan langsung kepada Tim media oleh Saudara PRD, SNT, dan HN yang berdomisili di Rk 01, Rt 01, yang tinggal berdekatan langsung dengan CV. Agri Strach.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, penolakannya berdasarkan alasan yang cukup kuat, kami menolak keras tukar guling tanah yang mana di situ ada Jalan untuk masyarakat melintas, soalnya setelah di tukar guling, untuk Jalan Jalur Dua yang biasa di lewati masyarakat khususnya masyarakat Rk 01, karena akan di tutup dengan Pagar Beton,” ungkapnya.
Jalan tersebut adalah akses untuk masyarakat menuju keladang dan Tempat Pemakaman umum (TPU), karna jalan tersebut adalah jalan yang sudah cukup lama ada, dari sebelum Kepala Desa (Tiyuh) Nengah Parte menjabat, dan belum juga ada Solusi Atau rencana untuk jalan alternatif lain untuk mengganti Jalan tersebut,” Ucap Mereka.
Dan Keterangan juga di sampaikan oleh beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat yang juga berada di Rk 01, dan di wakili oleh FN (55), saat Di jumpai oleh Tim Media di kediamannya, saya bingung Mas, soalnya dari awal mau berdiri nya CV Agri strach di Rk 01, Saya paham betul, karna Saya salah Satu dari pemilik lahan yang di bebaskan,” ucapnya.
Dan saya juga di ikut sertakan dalam Rapat Internal CV. Agri Strach di antara nya membahas keberadaan Jalan itudan menghasil kan keputusan yang membuat kami terkejut, karna Jalan yang biasa Kami lalui untuk ke Kebun dan untuk mengeluarkan hasil panen,” paparnya.
Untuk menuju ke Pemakaman Umum akan di tutup, karna Waktu Rapat beberapa hari yang lalu tidak ada untuk penutupan Jalan tersebut, ketika ada Informasi jalan akan di tutup Total Kami kaget dan terkejut,” ucap FN.
Kemudian Tim Media Konfirmasi lebih lanjut kepada Saudara FN dengan Pertayaan, apa Saudara FN tidak mengetahui jalan untuk menuju Kebun dan Pemakaman akan di tutup? Tau mas, akan tetapi saya pikir akan ada jalan untuk pengganti jalan tersebut dan Saya juga tidak di libat kan dalam rancangan lebih lanjut.
Saya hanya di suruh datang ke Notaris untuk tanda tangan saja, sementara semua para saksi akan di adakan sosialisasi untuk Tukar Guling Tanah dan di Situ juga sudah hadir kepala Desa (Tiyuh), Nengah Parte, Ketua BPT, dan beberapa tokoh masyarakat.
Saya juga sempat bertanya kepada Notaris dan beliau menjawab bahwa, isi dari Proposal itu tidak usah di bacakan, karena baru mau rencana sosialisasi dan jika sudah ada persetujuan dari masyarakat baru dilaksanakan Tuker guling,” Jelas FN saat di Jawab Notaris.
Terkait polemik Tukar Guling Tanah jalan yang Berada di Rk 01 Desa (Tiyuh) Indraloka Dua, Lalu Tim Media mencoba menghubui Kepala Desa (Tiyuh) dan membuat janji untuk bisa bertemu melalui Via Hendpon Sekitar Pukul 21:30 Wib dan akan bertemu di Kediaman Nengah Parte.
Dan Nengah parte pun
memberikan keterangan kepada Kami Tim Media, Apa Pun jenis Program Pemeritah Desa (Tiyuh) yang Menuai Pro dan Kontra itu sudah biasa namun terkait Tukar Guling Tanah Jalan dan Tanah Calon Embung sudah Kami rencanakan sejak Lama dan sudah sangat matang,” terangnya.
” Maka dari itu masyarakat yang tidak Pro di harapkan jangan selalu hanya mendengar dan melihat sesuatu Program itu mentahnya saja, karena tidak nungkin progaram ini merugikan masyarakat dan saya selaku Kepala Desa (Tiyuh) tidak mungkin mempuyai program yang akan menyengsarakan masyarakat saya sendiri,” ujarnya.
Dan di tegas kan jika ada dari masyarakat yang tidak setuju, hanya 20% dari yang meyetujui Tukar Guling Tanah Jalan itu, Program tetap akan berlanjut, jarena kepentingan masyarakat banyak yang harus di dahulukan,” ucap Nengah parte. (Riki-Tim)