LANGSA- Proyek Drainase dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I, yang sudah rampung dikerjakan akhir tahun 2022 lalu di Dusun Damai Gampong (Desa) Alue Dua, Kecamatan Langsa Baro, Kita Langsa, Aceh diduga dikerjakan asal siap.
Pantauan media ini, Sabtu, 11 Februari 2023, terlihat dinding beton saluran Drainase sepanjang 30 meter tidak ditutup tanah serta disudut dinding drainase sudah dalam kondisi retak/patah berada pada sambungan belokan alur sungai dari pembangunan proyek drainase induk tersebut.
Proyek dengan nomor kontrak: SP DIPA – 033.06.1.498015/2022, Tanggal selesai 17 November 2022, Sumber Dana APBN tahun anggaran 2022, nilai kontrak sebesar, Rp 4.352.050.000, Rupiah, yang dikerjakan diduga di kerjakan CV. SM berdasarkan penulusuran di laman LPSE serta Konsultan Supervisi, CV. Centrina Engineering, proyek tersebut menjadi pertanyaan warga yang ada di sekitar lokasi drainase tersebut.
Amatan media ini pada dinding saluran drainase, ada keretakan fatal yang dikhawatirkan tidak akan bisa bertahan lama beberapa tahun ke depan, proyek drainase itu juga dibangun tanpa dilakukan penimbunan pada lobang sisi luar drainase, pihak rekanan hanya memasang kayu sebagai penyangga yang berfungsi untuk menahan dinding drainase tersebut jangan sampai rubuh.
Salah seorang warga sekitar proyek drainase yang belum diketahui namanya mengatakan, tidak ada penimbunan pada bagian sisi luar drainase, pihak rekanan hanya menyangga dinding bagian luar dengan batang kayu, kalau seperti ini, itu tidak ada jaminan akan bertahan lama proyek ini, terlebih lagi alur sungai ini merupakan sungai air asin dimana pada saat air pasang naik memenuhi hingga pada bagian luar dari drainase ini,” ujarnya.
Warga meminta kepada pihak rekanan, agar dilakukan penimbunan pada bagian sisi luar dari drainase tersebut, hal itu penting dilakukan sebagai antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan terjadi yang menyebabkan proyek tersebut tidak akan bertahan secara berkelanjutan kedepannya,” harap warga.
“Ya, harapan kami warga di lokasi ini, sebut salah satu warga lagi, pihak rekanan bisa kembali melakukan penimbunan, agar proyek drainase yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah ini tidak sia-sia, artinya dapat dapat dipakai dan berfungsi untuk masyarakat secara berkelanjutan,” pesan warga.
Temuan ini, pihak rekanan proyek drainase tersebut belum terkonfirmasi karena tidak diketahui alamatnya, dan pihak rekanan pun sudah hengkang dari dilokasi proyek, di duga sudah kembali ke alamatnya sampai berita dikirim redaksi belum ada jawaban dari pihak rekanan mau PPTK sebagai penanggung jawab dokumen kontrak. (MT-007)