PANGKALPINANG-Polemik tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Masyarakat Bangka Belitung versus Warek II IAIN SAS Masmuni Mahatma belum menemui titik terang.
Pasalnya tuntutan tokoh masyarakat yang menghendaki Masmuni dimutasikan dari Bangka Belitung hingga saat ini terkesan digantung. Pihak IAIN sendiri disinyalir tak berkutik dan dalam tekanan.
“Pimpinan di IAIN SAS tak bisa selesaikan masalah ini. Itu kita maklumi, mereka juga tampaknya mendapat tekanan dari atas (Kemenag). Masmuni ini orang hebat, orang kuat,” ucapnya.
Seenak perut bikin gaduh di Babel, dan anehnya dilindungi oleh orang-orang di Kemenag,” ungkap Ketua Forum Silaturahmi Masyarakat Bangka Belitung, Johan Murod.
Johan berharap pihak terkait khususnya Pj Gubernur dan Ketua DPRD Bangka Belitung turun tangan terkait masalah ini.
” Ini menyangkut marwah dan harga diri kita orang Bangka Belitung. Kami berharap baik kepada Bapak Pj Gubernur maupun Bapak Ketua DPRD Babel, memberi atensinya dan memanggil Masmuni ini untuk berdialog,” tandas Johan, yang mendapat anugerah gelar adat Panglima Negeri Serumpun Sebalai, ditabalkan oleh LAM NSS ini.
Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu dihubungi media ini menyatakan, penyelesaian kisruh di IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS).
Yang diduga dipicu oleh sikap arogansi salah seorang Wakil Rektor (Warek) tersebut, merupakan ranahnya Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Ini ranahnya kemenag,” kata Suganda, Minggu malam (4/6/2023).
Walaupun demikian, lanjut Suganda, persoalan tersebut bisa diselesaikan jika ada keinginan untuk duduk bersama.
” Tapi bila diperlukan kita bisa duduk bareng untuk penyelesaiannya,” imbuh Suganda.
Sebelumnya, tokoh kharismatik Bangka Belitung, Dato’ Sri Prof. Bustami Rahman, juga menegaskan pihak Kemenag RI paling bertanggung jawab menyelesaikan kegaduhan di IAIN SAS yang berlangsung sudah hampir tiga bulan tersebut.
” Tak elok jika ribut terus. Harus diselesaikanlah. Kalau misal pihak IAIN SAS tak bisa ambil sikap, pihak Kemenag RI harusnya tegas dan netral. Turunkan tim investigasi ke Babel,” sebutnya.
Benar harus ditegakkan, salah harus ditindak. Jangan nanti malah terkesan melindungi Masmuni. Ini preseden buruk bagi perguruan tinggi di Babel,” kata Bustami. (Tim)