BENGKALIS- Pelaksanaan paripurna istimewa hari jadi Bengkalis ke 510 dilaksanakan DPRD Bengkalis berlangsung meriah dan setelah dua tahun sempat berlangsung sederhana karena situasi pandemi covid 19 melanda.
Selain tamu undangan menyaksikan langsung paripurna diruang sidang, sejumlah ASN dan masyarakat Bengkalis juga menyaksikan Berlangsungnya acara di halaman kantor DPRD Bengkalis melalui siaran televisi yang disediakan.
Panggung hiburan juga disediakan DPRD Bengkalis di sana isi pemusik dari boeloeh Perindoe. Mereka menghibur setelah sidang paripurna selesai saat tamu undang menyantap makan siang.
Ketua PWI Bengkalis Adi Putra mengapresiasi kegiatan paripurna yang dilaksanakan DPRD Bengkalis. Suasana sakral dan bernuasa melayu sangat menonjol dalam paripurna kemarin.
“Kegiatan kemarin cukup meriah, setelah dua tahun kita melaksanakan dengan sederhana karena pandemi Covid 19. Sidang juga dihadiri mantan Wakil Bupati Bengkalis Syamsurizal, Perwakilan Gubernur Riau serta kabupaten tetangga,” terang Adi Putra.
Paripurna hari jadi Bengkalis ini sangat penting dilaksanakan, sebagai tanda tidak lupa akan sejarah tanah bermarwah ini. Setiap tahun pimpinan paripurna selalu mengingatkan perjuangan heroik masyarakat Bengkalis saat menghadapi serangan dari Portugis.
“Ini sebagai refleksi bagi pemimpin dan masyarakat Bengkalis. Tanah kita tanah bermarwah dan harus terus dipertahankan,” terangnya.
Harapan Ketua PWI Bengkalis dengan usia saat ini Bengkalis bisa semakin maju. Serta kehidupan masyarakat sejahtera dan damai.
Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkalis mengelar sidang paripurna istimewa hari jadi Bengkalis ke 510, Sabtu (30/7) di ruang paripurna DPRD Bengkalis. Prosesi rapat paripurna Berlangsung khidmat dan sakral dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Bengkalis Syahrial bersama unsur pimpinan lainnya.
Sidang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB diawali dengan pembacaan absensi peserta sidang oleh Sekretaris DPRD Bengkalis Rafiardhi Ikhsan. Sebanyak 25 orang anggota Dewan hadir secara langsung dalam sidang tersebut.
Selain anggota Dewan, Paripurna juga dihadiri Bupati Bengkalis Kasmarni dan Forkompinda. Seluruh peserta sidang dan undangan menggunakan pakaian melayu dalam acara tersebut.
Rombongan Bupati dan Forkompinda Bengkalis sebelum berada di ruang sidang terlebih dahulu melakukan arak arakan dari kediaman menuju kantor DPRD Bengkalis.
Mereka disambut dengan silat melayu saat akan masuk gerbang kantor DPRD Bengkalis. Kemudian disuguhkan sirih dari penari persembahan yang merupakan ciri khas melayu orang dalam menyambut tamu
Usai dibuka rapat paripurna istimewa ini, Wakil Ketua DPRD Bengkalis Syahrial mengajak seluruh yang hadir merefleksi perjuangan di Pulau Bengkalis ini dimasa penjajahan portugis.
Perjuangan rakyat Bengkalis dari gempuran penjajah pada tahun 1512 menjadi hari jadi Bengkalis yang diperingati setiap tahunnya.
Sejarah perjuangan ini sangat heroik dimasa lampau, terjadi pada tanggal 30 Juli 1512, masyarakat Bengkalis saat itu dibawah pemerintahan Bathin Senggoro berhasil mengusir portugis yang berencana menduduki Bengkalis.
Pada tahun 1512 Hang Nadim datang ke Bengkalis, Bukit Batu dan Siak Gasib. Hang Nadim diutus untuk memperbincangkan kesiapan melawan portugis di Melaka.
Bengkalis yang saat itu bernama Bathin Senggoro menyiapkan pasukan di bawah pimpinan Laksamana Bathin Hitam, begitu juga Bukit Batu menyiapkan pasukan dibawah pimpinan Tuan Megat. Pasukan ini kemudian berkumpul di Kuala Muar dan Bergabung dengan pasukan Hang Nadim.
Kemudian memasuki bulan Juli 1512 pasukan gabungan dari Bengkalis ini menyerang portugis di Melaka. Terjadilah perlawanan yang sengit antara portugis dan pasukan Bengkalis di Melaka dan mampu mengeser pasukan portugis mundur.
Selanjutnya pasukan dibawah pimpinan Hang Nadim termasuk pasukan pimpinan Laksamana Bathin Hitam dari Bengkalis kembali Pulau Bengkalis untuk mengatur kesiapan perang lagi.
Pertempuran di Melaka tersebut membuat portugis tidak puas hati dan melakukan penyerangan ke Bengkalis dan Bukit Batu. Namun dengan strategi yang mantap dibantu pasukan dari Siak, Pasukan dari Pulau Bengkalis Berhasil mempertahankan tanah Bengkalis dari penjajahan Portugis.
Kemampuan menangkis serangan dan mempertahankan wilayah pulau Bengkalis ini terjadi pada 30 Juli 1512 lalu menjadi peristiwa paling bersejarah bagi masyarakat Bengkalis. Sehingga ditetapkan sebagai hari jadi Bengkalis yang diperingati setiap tahunnya.
“Kita harus berbijak dari sejarah, saat ini kita tidak lagi merebut tetapi mempertahankan. Tentu harus lebih baik lagi ke depannya,” terang Syahrial. (Rls-Tim)