PEKANBARU- Wakil Ketua II Bidang Kerjasama DPD PJS Provinsi Riau Romi dipercaya sebagai Ketua Pelaksana kegiatan pelatihan jurnalistik
Menurut Romi, pelatihan jurnalistik akan dilaksanakan selama dua hari dimulai pada hari Senin tanggal 29 Agustus 2022 sampai hari Selasa 30 Agustus 2022.
“Konsepnya adalah, pelatihan jurnalistik. Melalui kegiatan ini tentunya profesionalisme wartawan dapat ditingkatkan,” jelas Romi.
Pada pelatihan ini, kata Romi akan menghadirkan instruktur yang telah berpengalaman di bidang jurnalistik.
“Drs. Wahyudi El Panggabean, MH wartawan senior sekaligus penulis buku-buku jurnalis akan langsung memimpin pelatihan ini. Diperkuat dengan tokoh pers Provinsi Riau Ir. Yanto Budiman Situmeang akan memperkaya wawasan peserta pelatihan,” kata Romi yang juga owner media satuju.com itu.
Materi khusus membahas hukum pers dan kode etik jurnalistik, sebut Romi secara mendalam akan disampaikan langsung advokad Asmanidar, SH.
“Beliau ini adalah advokad yang konsisten menangani persoalan pers. Jadi, pengalaman beliau dalam menangani persoalan yang berkaitan dengan hukum pers sangat perlu dipahami peserta pelatihan,” terangnya.
Peserta pelatihan sambung Romi, akan langsung praktik menulis berita dengan membahas persoalan tertentu.
“Untuk penulisan berita dari segi penggunaan diksi, penggunaan tanda baca dan huruf kapital serta teknik penulisan berita yang benar, terutama penulisan berita di media online, secara khusus akan dibimbing oleh Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom. Beliau ini adalah wartawan sekaligus dosen yang berkonsentrasi pada bahasa jurnalistik,” tuturnya.
Melalui rapat yang dihadiri sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah PJS Provinsi Riau dihasilkan sejumlah keputusan. Diantaranya, peserta pelatihan akan diikuti minimal 50 orang peserta yang ada di Provinsi Riau.
Untuk itu Romi berharap, partisipasi dan kontribusi rekan-rekan dapat dimaksimalkan dalam kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut.
“Mohon dukungan dan kerjasamanya agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” harapnya.
Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom saat memimpin rapat teknis mengatakan, pelatihan jurnalistik menerapkan metode praktik langsung dan terbimbing.
“Pada pelatihan ini peserta akan langsung dilatih menyusun strategi dalam menembus narasumber. Diawali dengan simulasi rapat redaksi pembuatan TOR. Setelah itu, praktik wawancara dan terakhir langsung menulis berita,” kata Kadir.
Penulisan berita kata Kadir, akan dilakukan dalam bentuk terbimbing langsung dan dievaluasi secara individu.
“Sehingga, peserta yang telah mengikuti pelatihan ini secara maksimal dari awal hingga akhir, diharapkan mampu menjadi wartawan yang benar-benar berfungsi sebagai penyampai informasi dan kontrol sosial melalui karya jurnalis yang dihasilkan,” tutupnya. (Tim)