ROHIL- Rokan Hilir kembali menjadi sorotan karena ulah petinggi negeri. Sepertinya kaum-kaum elit Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tak henti-hentinya membuat daerah terkenal dengan terus-menerus melakukan aksi yang tidak mencerminkan etik dan tidak pantas.
Belum hilang vibes Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir yang hampir baku hantam dalam acara pelantikan PJ Penghulu di Pekaitan, baru-baru ini kita dikejutkan kembali dengan kabar yang jauh lebih mengejutkan.
Terdapat rekaman video call sex (VCS) berdurasi 1 menit 50 detik yang diduga Sekretaris Daerah (Sekda) Rohil Fauzi Afrizal.
Mengejutkannya lagi, Isue ini mencuat di bulan suci Ramadhan, yang mana seharusnya umat Muslim khususnya yang ada di Rohil bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lancar dan tenang.
Justru dikejutkan dengan kabar yang tak senonoh, sekelas oknum pejabat diduga melakukan sikap rendahan yaitu, Video Call Sex (VCS).
“Memalukan, sangat memalukan! saya ketua Senat mahasiswa Stai Ar- Ridho Bagansiapiapi mewakili seluruh mahasiswa, meminta aparat penegak hukum untuk segera mengusut dan menindak tegas terhadap pristiwa rendahan ini,” tegas Firdaus.
Serta meminta bekerja profesional sesuai perinsip presisi yang selalu mereka gaungkan,” sebut Ketua Sema, Firdaus.
Lebih lanjut Senat Mahasiswa (Sema) Stai Ar- Ridho Bagansiapiapi menegaskan bahwa, Jika jelas terbukti Sekda Rohil bersalah dalam hal ini, tetapi tidak ada tindak lanjut yang jelas, maka kami selaku mahasiswa akan melakukan unjuk rasa.
Dan akan melakukan aksi besar-besaran, demi menjaga harkat marwah dan martabat Negeri Seribu Kubah,” sebutnya.
Terkait hal serupa ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Stai Ar- Ridho BagansiapiapiI Ayatullah M. Faisal juga tidak tinggal diam.
“Sangat kita sayangkan kembali terjadi lagi persoalan yang tidak senonoh di negeri yang bermarwah ini. Dengan persoalan kasus seperti ini harus ditindak lanjuti dengan tuntas, diselidiki hingga ke akar-akarnya,” paparnya.
Ini sudah jelas pelanggaran etik atas jabatan yang diemban dan marwah Rokan Hilir kembali tercoreng menjadi gunjingan dikhalayak ramai,” sebut M. Ayatul.
Seharusnya Bupati Rokan Hilir itu menonaktifkan sementara bawahannya, jika nantinya terbukti bersalah, ya diberhentikan dan dihukum sesuai aturan yang berlaku, jika tidak terbukti kembalikan ia keposisi jabatannya serta pulihkan nama baiknya.
“Kami menunggu sikap bijak Bupati Rohil dan sikap profesional pihak aparat penegak hukum dalam menindak isue ini, apabila tidak ada kejelasan dan hilang begitu saja, kami akan lakukan aksi massa berjilid-jilid,” tutup Faisal. (Tim).