Pekanbaru, Riauintegritas.com – Kelompok Tani Dobetame, Kampung Dosan Pusako Kabupaten Siak memberikan tanggapan terkait Kebakaran terjadi di penampungan limbah minyak mentah di Dayun, Kabupaten Siak usai sebelumnya terjadi penyumbatan pada pipa minyak mentah dari blok minyak dan gas di Coastal Plain Pekanbaru (CPP) dari Zamrud ke Minas.
Rizal Lubis, koordinator Kelompok Tani Dobetame menyampaikan bahwa mereka mendukung langkah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit kinerja PT Bumi Siak Pusako (BSP) karena ada dugaan asset negara yang dititipkan ke PT BSP dialihkan penguasaannya ke pihak swasta.
“Coba Investigasi berapa banyak Aset Negara/Pertamina yg dititipkan ke PT BSP malah di alihkan Penguasaannya kepada swasta,” kata Rizal kepada redaksi, Rabu (4/9/2024).
Terkait hal tersebut, Rizal memberikan contoh yang terjadi di Jalan Doral, sepanjang 15 Km di Kampung Dosan, Kecamatan Pusako yang dipinjam-pakaikan ke PT Arara Abadi (AA).
“Bolehkan aset negara dipinjamkan dan gratis? Jika boleh instansi apa yg berwenang meminjamkan dan menggratiskan,” tanya Rizal dengan tegas.
Ia kemudian menjelaskan bahwa jika alasannya bahwa dipinjam gratis kan kepada PT AA dan sebagainya, dikarenakan mereka yang merawat jalan tersebut maka hal tersebut tidak beralasan, sebab jika tak dirawat maka truk-truk logging kapasitas puluhan ton milik Sinarmas Group bisa terpuruk bahkan terbenam hilang ditelan gambut seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Jalan milik atau aset Negara yang beralih status dari jalan khusus migas menjadi jalan Khusus Milik PT AA ini pun merugikan dan merampas hak masyarakat dan Petani, sebab portal yang di bangun PT AA di KM 3 3 ternyata digunakan oleh PT AA untuk menghambat petani yang melintas membawa material pertanian dan ingin Bertani tau bekerja di tanah miliknya,” jelas Rizal.
Rizal kemudian mengatakan bahwa PT AA tidak segan mengancam petani yang menggarap tanahnya, PT AA disebutkan membuat laporan polisi dan menuding bahwa petani merusak hutan dan membangun ladang.
“Persahabatan PT AA dan PT BSP mengintimidasi dan menghadang petani lewat dengan zalim yang berakibat para petani tak berani bekerja dan tidak sedikit lahan kebunnya dirampas secara terorganisir, sistematis dan masif oleh Sinarmas Group ini,” katanya.
Atas kejadian kebakaran yang menimpa PT BSP, Rizal mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa saja dari doa masyarakat terutama petani yang pernah membaca yasin di depan pintu gerbang PT BSP di Zamrud.
“Dengan berharap ke Allah SWT bershubahatnya PT BSP yang dijembatani oleh Nazarudin, manager Humas PT BSP (mantan bos di PT AA) dengan PT AA agar segera diberikan hidayah,” ujarnya.
“Demikian dan sudah sewajarnya PT BSP di audit investigasi agar aset-aset milik negara yang dititipkan ke BSP dapat bermanfaat untuk menambah pundi-pundi negara dari sektor PNBP,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Badan Anti Korupsi (BAK) LIPUN Bengkalis juga menduga bahwa manajemen perusahaan di PT BSP diisi oleh kerabat pejabat dan bukan berdasarkan profesional kerja.
Sekretaris BAK LIPUN Bengkalis, Wan Muhammad Sabri mengungkapkan beberapa kejadian terhadap blok CPP yang dikelola BUMD Siak menunjukkan tidak profesionalnya manajemen PT Bumi Siak Pusako (BSP) dalam mengelola blok tersebut.
Sabri menjelaskan walaupun SKK MIGAS telah memberikan SP 2 terhadap kinerja BUMD PT BSP, namun tidak juga terjadi perubahan signifikan terhadap manajemen yang juga merugikan beberapa wilayah disekitarnya.
“Blok CPP ini bukan hanya berada di kabupaten Siak tapi juga berada di kabupaten Bengkalis,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, ia meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan SKK Migas untuk segera melakukan audit keuangan dan kinerja BUMD PT BSP, karena diduga manajemen perusahaan diisi oleh kerabat kerabat pejabat dan bukan berdasarkan profesional kerja.