BENGKALIS- Sejumlah penumpang harus duduk di lantai dalam keadaan kotor dan sebagiannya lagi harus tegak berdiri, mulai Ferry bergerak hingga sampai ke tujuan Sungai selari.
Sementara masyarakat selaku penumpang harus membayar full ongkos penyeberangan tanpa seperserpun berkurang.
Buruknya fasilitas layanan publik tersebut, boleh dikatakan menjadi tontonan seakan tidak ada kejadian apa-apa bagi sejumlah kalangan pejabat tinggi Kabupaten Bengkalis yang melihat dan turut menggunakan satu-satu nya akses transportasi dari ibu kota Kabupaten menuju pulau Sumatra.
Sementara bagi kalangan pejabat tinggi Bengkalis yang menggunaka ferry, mereka dapat beritirehat dalam mobil berase yang mereka bawa,
Sedangkan masyarakat demi untuk menuju tujuan, mau tidak mau, harus menerima kenyataan tersebut, sekalipun mereka disajikan dengan pelayanan publik yang cukup tidak layak.
Agus sopiyan kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis 1/7/2023 ketika diminta tanggapanya seputaran apa yang terjadi mengatakan, Terkait hal ini akan kita koordinasikan dengan BPTD
“Dan pihak kapal untuk lebih memperhatikan kenyamanan penumpang penyeberangan terimakasih atas masukan untuk kami,” ujarnya beralasan.
Ijol salah seorang dari penumpang ferry penyeberangan pulau bengkalis (roro air putih)-Pulau Sumatra (roro sungai selari) mengatakan,” kami mau tidak mau harus menerima kenyataan yang ada, karena kami sangat perlu untuk menuju tujuan dengan membawa kendaraan.
“Sekali pun kami merasa kecewa dengan pelayanan yang ada, kami ingin memprotes kemana,” keluh masyarakat tersebut kepada tim Media ini.
(Slhn)