Sampah menjadi salah satu masalah yang cukup sulit diselesaikan di banyak daerah di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, ternyata kota kecil pun mengalami hal yang sama.
Termasuk di Kabupaten Kuantan Singingi dan ini mendapat perhatian dari salah satu tokoh penggiat alam Aceng Supardy.
Aceng mengatakan, Jumlah sampah tentunya dapat berubah sewaktu-waktu, khususnya pada acara-acara besar seperti even nasional pacu jalur yang beberapa hari lagi akan di laksanakan.
Namun sampai saat ini kami menilai penanganan sampah masih belum berjalan oleh pihak panitia penyelenggara,” jelasnya.
Berkaca pada even-even sebelumnya di Gunung Toar, Lubuk Jambi, Pangean dan Baserah itu masih banyak di temukan tumpukan sampah pasca pageleran pacu jalur,dan lebih miris nya lagi beberapa pedagang membuang sampah ke sungai batang kuantan,” ungkap Aceng.
” Harusnya sampah menjadi atensi di setiap pagelaran even besar seperti ini, apalagi even pacu jalur di adakan di tepi sungai kuantan,dan ini membuat peluang besar sampah akan di buang langsung ke dalam sungai,” urainya.
Jangan mengira sampah plastik tidak lebih berbahaya dari pada mercury,kasian anak cucu kita nantinya karena sampah plastik butuh 250 tahun agar bisa terurai,” ujarnya.
Aceng supardy menilai, bahwa panitia penyelenggara dalam hal ini pemerintah daerah telah gagal mengelola even sebesar ini.
“Kami jelas mengatakan, bahwa panitia pada hari ini telah gagal, ini jelas sangat sembraut sekali,sampai saati ini H-3 penyelenggaraan panitia sama sekali tidak ada kesiapan dalam pengelolaan sampah,” imbuhnya.
Even pavu jalur yang menggunakan dana APBD lebih dari setengah Miliar, namun peruntukan dana untuk penanganan sampah malah di sepelekan.
harus nya panitia sudah melakukan kampanye tentang bahaya nya sampah. kemudian bentuk relawan,berdayakan pemuda dan organisasi organisai penggiat alam di kuantan singingi,” ungkap Aceng.
Di lain kesempatan Ketua HMI cabang Kuantan Singingi, Nugroho Despendra juga menyampaikan, untuk pengendalian sampah selama even pacu jalur berlangsung, Panitia harus juga bisa melakukan kerjasama,” ucapnya.
Kerjasama tersebut, dapat berupa himbauan dari pihak penyelenggara kepada pengunjung untuk membawa botol minum sendiri ke tempat acara dan membawa payung atau jas hujan yang dapat digunakan berkali-kali,” paparnya.
” Selain itu, penyelenggara acara juga dapat bekerjasama dengan para penjual makanan dan minuman untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai, juga memberikan promo spesial untuk pengunjung yang membawa sendiri tempat makan dan botol mereka,” pungkas Nugroho.
Dengan adanya kesadaran diri yang tinggi akan bahaya sampah pada lingkungan, maka akan sangat mungkin untuk mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir. Namun pemikiran pemikiran seperti inilah yang tidak muncul di kepala mereka itu,” urainya.
Ini bentuk keresahan kami, kami tergabung dari beberapa organisasi dan kelompok akan memebentuk sebuah relawan yang akan kami namai “relawan kuantan ZERO sampah” dan ini bukti pengabdian dan kecintaan kami terhadap negeri ini,” ucap Pendra.
” Adapan organisasi atau kelompok yang tergabung adalah,
1. HmI cab kuansing
2. OP PALA
3. Pendaki kuansing
4.HIKPA
5. LIRA kuansing
6. Forum rakyat bicara (FORAKBAR)
7.Kuantan cares
8. Barisan Penikmat Alam
9.Pondok belantara adventure Riau
10. Bidang LHK DPD IMM Riau
11. BEM UNIKS
Untuk itu, hari ini kami akan melakukan pernyataan bersama terkait kesiapan panitia pacu jalur untuk penanganan sampah.
1. Mengecam tindakan panitia pacu jalur even nasional akan ketidak siapan dan ketidak pedulian terhadap sampah,pra dan pasca pelaksanaan pacu jalur
2. Meminta kepada semua pihak bahwa pengendalian dan pengelolaan sampah pra dan pasca pelaksanaan menjadi atensi kita bersama.
3. Meminta dalam hal ini menteri pariwisata bertanggung jawab dalam menjadikan even budaya pacu jalur sebagai pencetak sampah terbesar di indonesi di karenakan even kali ini memperebutkan piala menteri pariwisata.
4. Jika himbauan kami tidak di indahkan maka kami akan melakukan aksi “Sambut tamu undangan Menteri pariwisata,wakapolri,gubernur riau,dan kapolda riau dengan gerakan terjun ke sungai barang kuantan dan membentangkan spanduk bertuliskan Even budaya pacu jalur pencetak sampah terbesar di indonesia. (Tim)