Bengkalis, Riauintegritas.com – Akibat tak menemukan titik temu dan solusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, terkait mengurai “benang kusut” pelayanan Penyeberangan Roro Bengkalis, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bengkalis mengancam akan menggelar aksi demo lebih besar.
Sedangkan aksi demo mahasiswa yang digelar di depan pintu masuk Kantor Bupati Bengkalis Senin (22/9/2025) pagi, sempat terjadi adu fisik dengan petugas kepolisian dari Polres Bengkalis. Pasalnya puluhan mahasiswa yang menggelar aksi demo sejak pukul 09.30 sampai pukul 11.00 WIB tidak bisa menemui Bupati Bengkalis Kasmarni.
Bahkan mahasiswa berusaha masuk dan mendorong blokade polisi, dan membuka pintu pagar tidak berhasil, akhirnya mereka ditemui oleh Sekda Bengkalis dr Ersan Saputra bersama Kadishub M Adi Pranoto, Plt Kakan Satpol-PP Ed Effendi, Kabag Hukum Fendro untuk berdialog.
Mahasiswa juga menggelar orasi silih berganti dan membentangkan spanduk yang menyatakan persoalan RoRo Bengkalis tidak selesai, serta pukul mundur Kadishub Bengkalis. Mereka juga membawa bendera ukuran raksa PMII Bengkalis mendesak agar Pemkab Bengkalis serius dalam menangani persoalan Roro, karena dinilai sudah kompleks dan perlu penyelesaian segera.
“Berapa waktu lalu melalui OPD sudah memanggil mahasiswa menyampaikan update penanganan pelayanan RoRo Bengkalis. Namun hasilnya masih sama saja, bahkan kemarin pagi satu kapal RoRo sempat mogok saat berlayar,” ucap Ketua PMII Bengkalis Syahrul Nizam.
Menurutnya, pemerintah Bengkalis harusnya malu dengan persoalan RoRo Bengkalis yang tidak kunjung selesai. Untuk itu masa meminta untuk Bupati Bengkalis menemui masa untuk menjawab tuntutan masa.
Sampai saat itu, aksi mahasiswa masih berlangsung, namun belum ada pejabat pemerintah Bengkalis yang turun menemui mereka.
Sedangkan, Sekda dan rombongan yang dipaksa duduk di aspal untuk berdialog. Bahkan dialog yang berlangsung panas tersebut, mahasiswa yang sejak awal ingin menjumpai Bupati, namun tak kunjung datang, akhirnya mahasiswa meminta ke sekda agar bupati menemuinya.
“Kami minta Bupati yang menjumpai kami. Kalau tak ada, maka kami tidak akan menyampaikan poin tuntutan kami,” tegas Budi salah satu peserta aksi.
Namun mendengat jawaban Sekda yang tak bisa.menjamin Bupati bisa menjumpai masa aksi, akhirnya mahasiswa meminta dialog dihentikan dan mengancam akan membawa massa lebih banyak.
“Bupati dalam waktu bersamaan ada kesibukan, maka tak bisa menjumpai mahasiswa,” ucap Sekda Ersan yang disambut mahasiswa.dengan membubarkan massa aksi.
Bahkan dalam dialog dengan mahasiswa, Kadishub Bengkalis M Adi Pranoto juga menyampaikan janji-janjinya saja, sedangkan langkah konkrit yang diminta mahasiswa tidak kunjung ada solusinya.
“Ini sudah masuk hari ke 20 pasca aksi kami. Kadishub hanya berjanji, tapi solusi konkrit tak ada. Hanya ada penambahan 1 kapal. Padahal masalah penyeberangan Ro-Ro ini sudah kompleks dan wajib segera penanganannya,” tegas Syahrul Ketua PMII Bengkalis.
Sedangkan menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut, Kadishub Bengkalis M Adi Pranoto menyampaikan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan persoalan kapal Ro-Ro dan pihkanya berjanji awal Oktober 2025 pelayanan roro sudah normal kembali.
“Kami berjanji awal bulan sudah normal. Karena saat ini sudah ada dua kapal yang berlayar dan akhir bulan ini ditambah 1 kapal lagi,” ucapnya.