Rohil, RI – Niat tulus dari hati seorang perwakilan rakyat dari partai PDIP ini sebutkan aja namanya Krismanto dari Dapil I Bangko, Sinaboi, Dan Batu Hampar, juga dipercayai masyarakat untuk ke II kalinya mengemban amanah sebagai Dewan Perwakilan Rakyat di Daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ini.
Dengan semangat yang gigih dan perjuangan yang tinggi agar Rohil bisa berkembang maju dan sekaligus juga ingin mensejahterakan masyarakatnya Krismanto dari partai PDIP ini ingin merencanakan membuat lahan pertanian padi (Swasembada Pangan) didaerah sinaboi agar masyarakatnya sejahtera.
Sosok anggota DPRD Rohil dari partai PDIP yang peduli dan niat tulus dengan segala perjuangannya yang sangat berat demi kesejahteraan masyarakatnya dan Perwakilan Rakyat Rokan hilir Krismanto ini dan juga berdomisili di Kecamatan Pekaitan ini telah terbukti kesungguhannya dalam membagun Rokan Hilir maju dan berkembang dan sudah terbukti dalam mensejahterakan masyarakatnya, hingga Kecamatan pekaitan menjadi Katagori lumbung padi di Riau dan sudah berhasil mengharumkan rokan hilir menjadi lumbung produksi padi diluar daerah ini menceritakan kepada awak Media Riauintegritas.com Selasa, (01/03/2022) pukul 03 : 02 / Sore dikantor DPRD Rohil Jalan Pesisir Sungai Rokan komplek perkantoran batu enam.
“Diawali tahun 2016 pemerintah pusat lagi sibuknya (Membuat lahan pertanian red Swasembada Pangan Padi, Jagung, Kedelai), begitu mendapatkan informasi bahwasanya disinaboi ada lahan tidur yang tidak digarap dan setelah itu saya langsung jumpai penghulunya, karna niat tulus dari hati saya ingin membangun Rokan Hilir (Rohil) ini agar maju dan berkembang kedepannya dan ingin mensejahterakan masyarakat itulah niat tulus hati saya, dan disaat itu saya juga memastikan tanah itu tidak bermasalah, dan kamipun punya rencana ingin tumbang himas dan bersihkan dengan memakai dana pribadi,” sebut Krismanto dengan awak media ini.
Dikala itu Sebutnya lagi, “Berhubungan bakar bakar ngak dibolehkan, kamipun ngak bawa alat alat untuk tumbang himas, maka saya biarkanlah dulu sekaligus menunggu rezeki, kalau ada rezeki uang baru kita tebas dan kita bersihkan lagi,” katanya.
Ia juga mengatakan, “Sudah banyak uang kami masuk ke lahan itu untuk tumbang himas sekaligus membersihkannya dan juga ngak mungkinlah lahan sengketa itu kami maulah apalagi untuk masyarakat,” katanya lagi.
“Disaat itu penghulunya yang sah juga ada dikala itu dan suratnya juga dari dia red penghulu.
Anggota DPRD Rohil dari partai PDIP dapil I Krismanto ini yang juga dikenal dengan sosok peduli dengan masyarakat, Ia juga mengatakan, “rencana kami dulu ingin membuat lahan pertanian padi (Swasembada Pangan) itulah awalnya dulu. Dan perlu harus diketahui juga untuk menghimas tumbangnya itu adalalah warga sinaboi juga yang kami upah memakai uang pribadi kami dan orangnya juga masih ada disana, disaat itu tidak ada ribut ribut karna disaat itu tanah itu tidak bersengketa. Dan kalau sekarang bersengketa kemungkinan ada dari pihak pihak luar yang menjual lahan.
Ia melanjutkan, “Dulu tidak ada sengketa, kalau lahan itu sengketa ngak mungkin masyarakat sinaboi berani menghimas tumbangnya lahan itu masyarakat sinaboi yang menghimas tumbangnya dan itu pakai dana pribadi kami, disaat itu pas secara kebetulan rezki saya belum ada dan keuangan saya lagi mentok saya berhentikan kegiatan himas tumbangnya dulu menunggu rezeki saya ada, kalau sudah ada rezki saya baru saya lanjutkan himas tumbangnya,” kata Krismanto.
“Kalau dari awal saya tau lahan itu bersengketa ngak bakalan saya urus lahan itu, dan rencananya kami buat lahan padi Swasembada Pangan diarea sinaboi dan kalau itu sudah jadi lahan padi, ntah gimana hitungannya pada intinya agar masyarakat sinaboi bisa bekerjasama dan bisa sejahtera itulah angan angan saya,” terangnya.
Lanjutnya, “Disaat saya ada sedikit rezeki modal untuk bersihkan lagi agar terwujud apa yang ingin saya niatkan demi untuk kepentingan masyarakat dan ingin mensejahterakan masyarakat bisa tercapai tapi dengan adanya ribut ribut begini saya pun bingung,” ucap Krismanto dengan raut wajah sedih karna hasrat ingin mensejahterakan masyarakatnya tidak tercapai.**Ikang Fauzi.